Kehadiran sebuah biro jasa yang menawarkan “bantuan” pembuatan sebuah tugas akhir/tesis/disertasi akhir-akhir ini saya tengarai mulai banyak beredar, walaupun banyak dari mereka yang menawarkan jasa ini bergerak di bawah tanah alias dari mulut ke mulut. Tapi juga ada yang secara terang-terangan memuat iklan di koran regional tentang jasa ini. Sungguh tidak dinyana bahwa kehadiran biro jasa satu ini luar biasa larisnya. Tanpa sengaja mahasiswa saya bercerita bahwa untuk jasa pembuatan sebuah tugas akhir dapat dikenai harga antara 2 juta – 4 juta untuk level S1 dan bisa lebih tinggi untuk level di atasnya. Biro-biro jasa ini menawarkan beberapa menu “hidangan”, ada yang hanya menawarkan solusi pembuatan programnya, tapi juga ada yang sampai pada level transfer pengetahuan agar si pemesan (catatan: mahasiswa) dapat mempersiapkan dirinya untuk dapat lulus dalam ujian tugas akhir. Yang mengherankan lagi adalah yang membuka biro-biro ini tidak sedikit pula dijalankan oleh mahasiswa yang merasa lebih “PEDE” dan tentunya merasa lebih “PINTAR” daripada mahasiswa lain. Ada pula yang punya alasan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dan membayar uang kuliah.
Asalnya duluuuuu, entah mulai tahun berapa?…, muncul biro jasa yang menawarkan jasa pengolahan data. Tapi lama-kelamaan tidak hanya pengolahan, tapi juga pembuatan dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi yang siap di tandatangani oleh dosen pembimbing si pemesan masing-masing. Saya sampai heran juga, bahwa jenis usaha biro jasa konsultasi tugas akhir (sebutan beberapa penulis buku wirausaha) muncul di beberapa buku “praktis” membuka usaha sendiri yang akhir-akhir ini sangat merebak dan boleh dikatakan laris di pasaran.
Terus terang saja, saya sangat prihatin dengan kondisi “pasar” seperti ini. Sepertinya saat ini, sebagian peserta kuliah (tidak semuanya lho…), tidak mau repot-repot dan pusing “berjuang” untuk mendapatkan gelarnya. Yang penting jadi cepat, tepat waktu, benar dan bisa lulus dalam ujian tugas akhirnya. Cukup keluarkan biaya “investasi” 3 jutaan, dapatlah gelar sarjana itu. Padahal, sebetulnya dengan adanya matakuliah Tugas Akhir ini, mahasiswa belajar untuk dapat bekerja secara mandiri dan sekaligus belajar untuk melakukan analisis, dan hal itu akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri nantinya.
Ini kembali ke hati nurani masing-masing, termasuk yang membuka biro jasa ini. Ya ujung-ujungnya sich hukum ekonomi “gampang” berlaku, ada jasa/barang karena ada permintaan. Tapi kembali ke pertanyaan saya yang sudah tertulis pada judul tulisan ini, apakah sah mendirikan biro jasa konsultasi skripsi/tugas akhir? Mari kita membangun bangsa ini dengan hati nurani yang jujur!